Pengusaha UMKM mengubah paradigma dalam memandang sektor UMKM di Indonesia
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengajak masyarakat untuk mengubah paradigma dalam memandang sektor UMKM di Indonesia. Salah satu langkah penting yang ia serukan adalah perubahan sebutan “pelaku UMKM” menjadi “pengusaha UMKM”. Menurut Maman, sebutan “pelaku” memberikan konotasi negatif yang merendahkan para pelaku usaha kecil dan menengah ini, seolah-olah mereka hanya bertindak tanpa mengelola bisnis secara profesional, seperti halnya pelaku kejahatan. Padahal, kata Maman, pengusaha UMKM dan pengusaha besar memiliki pola usaha yang tidak jauh berbeda.
Perbedaan Antara Pengusaha UMKM dan Pengusaha Besar
Dalam kunjungannya ke kantor cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Pontianak, Kalimantan Barat, Maman menegaskan bahwa tidak ada perbedaan mendasar antara pengusaha UMKM dengan pengusaha besar, kecuali dalam skala dan aset usaha. Meskipun usaha mereka berbeda dalam hal ukuran dan cakupan, sistem, pola, dan metode yang mereka gunakan pada dasarnya sama.
“Mereka sejatinya sama-sama pengusaha. Perbedaannya hanya pada skala usaha dan aset yang dimiliki. Namun, dalam konteks sistem dan metode usaha, mereka semua sama,” ujar Maman dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dengan perubahan persepsi ini, ia berharap bahwa UMKM dapat dipandang lebih profesional dan setara dengan pengusaha besar lainnya. Sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan perubahan ini, Maman menginstruksikan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk menjadi pionir dalam mengubah cara pandang terhadap UMKM.
PNM Sebagai Pionir Perubahan Paradigma UMKM
Untuk mendukung perubahan ini, Maman meminta seluruh account officer (AO) di PNM untuk mulai menggunakan istilah pengusaha UMKM saat berkomunikasi dengan nasabah mereka. Para AO PNM memiliki peran penting dalam mendampingi pengusaha UMKM, mulai dari sosialisasi program Mekaar, menguji kelayakan calon nasabah, hingga melakukan pertemuan kelompok mingguan. Mereka juga bertugas mengelola pencairan modal usaha kelompok serta menagih angsuran.
“Mari kita sebut mereka pengusaha UMKM, tidak ada perbedaan antara pengusaha ultra mikro, pengusaha kecil, pengusaha menengah, dan pengusaha besar. Saya ingin mengubah cara pandang kita terhadap mereka,” kata Maman.
Selain mengganti sebutan, Maman juga menekankan pentingnya pendampingan yang intensif bagi para pengusaha UMKM. Program Mekaar dari PNM diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif, mulai dari akses permodalan hingga pengembangan kapasitas usaha.
Meningkatkan Level Usaha Pengusaha UMKM
Saat ini, ada sekitar 65 juta pengusaha UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Maman mengatakan bahwa meskipun jumlah ini menunjukkan angka yang besar, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan level usaha mereka. Ia ingin agar para pengusaha UMKM tidak hanya bertahan dengan usaha mikro atau kecil, tetapi mampu naik level menjadi pengusaha menengah atau besar.
“Tujuan saya adalah tidak hanya menambah jumlah pengusaha UMKM, tetapi juga mendorong agar pengusaha-pengusaha ini dapat naik ke level yang lebih tinggi, agar mereka bisa menjadi pengusaha besar,” jelas Maman.
Pendidikan dan Pelatihan Sebagai Kunci Sukses UMKM
Maman juga mengingatkan bahwa peningkatan kapasitas pengusaha UMKM sangat penting agar mereka dapat bertahan dan berkembang dalam iklim bisnis yang semakin kompetitif. Salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui program pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan. Dengan cara ini, pengusaha UMKM dapat memperbaiki manajemen usaha, meningkatkan kualitas produk, serta mengakses pasar yang lebih luas.
Melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan, seperti PNM, pemerintah berharap para pengusaha UMKM dapat terus diberdayakan dengan pelatihan yang relevan dan akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha mereka.
UMKM dan Tantangan Digitalisasi
Dalam era digital yang terus berkembang, tantangan baru muncul bagi pengusaha UMKM. Banyak pengusaha yang kini juga mulai memanfaatkan teknologi untuk memperluas usaha mereka, termasuk dalam sektor hiburan digital seperti slot online dan perjudian daring. Namun, meskipun hiburan seperti slot online menjadi tren, penting untuk menjaga keseimbangan antara inovasi bisnis dan tanggung jawab sosial. Pemerintah mendorong pengusaha UMKM untuk lebih fokus pada pengembangan bisnis yang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi negara.
Selain itu, seiring dengan meningkatnya pencarian informasi terkait data HK, keluaran HK hari ini, dan data HK untuk kegiatan perjudian, masyarakat diingatkan untuk tetap bijak dalam memilih sektor usaha yang ingin mereka geluti. Pemerintah berharap para pengusaha UMKM tetap berfokus pada sektor-sektor yang lebih produktif, seperti produksi barang dan jasa, yang lebih menguntungkan secara ekonomi.
Kesimpulan
Dengan perubahan sebutan dari pelaku UMKM menjadi pengusaha UMKM, diharapkan akan ada perubahan signifikan dalam cara pandang Menyongsong Era Baru Pengusaha UMKM terhadap sektor UMKM. Melalui perubahan ini, para pengusaha UMKM akan lebih dihargai dan dipandang setara dengan pengusaha besar. Untuk itu, diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk PNM, untuk terus mendampingi dan memberikan akses kepada pengusaha UMKM agar mereka dapat berkembang.
Dengan adanya pendampingan, akses permodalan, dan program pelatihan, diharapkan jumlah pengusaha UMKM yang sukses dan berkembang semakin meningkat. Pemerintah, bersama dengan lembaga keuangan seperti PNM, akan terus bekerja untuk memastikan bahwa para pengusaha UMKM tidak hanya tumbuh, tetapi juga dapat berkembang ke tingkat yang lebih tinggi, menuju Indonesia yang lebih sejahtera.